Halaman

Total Tayangan Halaman

Selasa, 22 November 2011

tugas dasmen


BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Michael A. Hitt &  R. Duane Ireland & Robert E. Hoslisson (1997,13)  mengatakan, globalisasi adalah penyebaran inovasi ekonomi keseluruh dunia serta penyelesaian penyelesaian politis dan budaya yang menyertainya. Globalisasi mendorong intregasi international. Misalnya modal finansial dapat diperoleh dalam satu pasar nasional dan digunakan untuk membeli bahan baku ditempat lainnya. Peralatan produksi yang dibeli dari suatu negara yang kurang maju dapat digunakan untuk menghasilkan barang yang kemudian dijual dipasar dimana saja. Jadi globalisasi meningkatkan peluang yang tersedia bagi suatu perusahaan. 
Meningkatnya saling ketergantungan antar negara industri, kebutuhan dari negara negara berkembang, disintegrasi pembatas aliran uang, informasi dan teknologi antarbatas negara memungkinkan globalisasi dan integrasi pasar internasional. Kondisi-kondisi ini mendorong  perusahan-perusahan global untuk memikirkan secara serius mengenai strategi yang harus diterapkan untuk mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan. Seringkali strategi tersebut memungkinkan perusahaan untuk lebih hemat, lebih fleksibel, dan lebih terfokus dalam menyediakan barang dan jasa yang efektif kepada bermacam macam konsumen di dunia.
Disamping itu, dengan hadirnya teknologi informasi pada era globalisasi ini, maka  penyebaran informasi seakan tidak lagi terbendung oleh batasan waktu dan ruang bahkan teritorial negara. Dengan demikian menyebabkan wajah dunia tampak semakin sempit, karena berbagai suku, ras dan bangsa yang ada di dunia sudah menjadi  sebuah komunitas tunggal didalam Cyberspace.
Cyberspace bisa jadi identik dengan dunia nyata, Bangunan Cyberspace ini telah dirancang dengan pondasi Jaringan komputer  yang ber-topologi-kan sarang laba-laba dan dengan menggunakan kerangka sistem operasi terdistribusi serta struktur pengolahan data terdistribusi.

B.  Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh globalisasi memberikan pengaruh berupa tantangan terhadap suatu perusahaan yang harus dihadapi oleh seorang manajer.






















BAB II
PEMBAHASAN

A.      Fungsi Manajer
Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, dan pengawasan sumber daya untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan. Sedangkan manajer sendiri adalah orang yang melaksanakan manajemen itu. Atau bila dalm kamus Bahasa Indonesia, manajer adalah orang yang mengatur pekerjaan atau kerjasama baik dengan menggunakan orang untuk mencapai sasaran; orang yang berwenang dan bertanggung jawab membuat rencana, mengatur, memimpin, dan mengendalikan pelaksanaannya untuk mencapai sasaran tertentu.
Fungsi-fungsi manajemen adalah perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, dan pengawasan. Seorang manajer mengerjakan kelima fungsinya sehari-hari, mau tak mau bergerak dalam berbagai bidang seperti bidang penjualan, pembelian, produksi, keuangan, dan personalia.
Funsi-fungsi tersebut adalah fungsi manajer ke dalam perusahaan atau yang biasa disebut internal function of manager. Jadi, fungsi manajer ke dalam perusahaan dapat dilihat dari dua sudut, yaitu:
a.     Dari sudut proses, yakni perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, dan pengawasan.
b.    Dari sudut subjek atau bidang, yaitu keuangan, personalia, pemasaran, pembelian, produksi, dan sebagainya.
Kemudian fungsi manajer ke luar perusahaan atau external functions of manager ada tiga jenis, yaitu
a.       Mewakili perusahaan d bidang pengadilan
b.      Mengambil kegiatan sebagai warga negara biasa
c.       Mengadakan hubungan dengan unsure masyarakat

B.       Tantangan Manajer di Indonesia dalam Era Globalisasi
Dengan semakin pesatnya perkembangan dunia, persoalan ataupun tantangan yang dihadapi oleh manajer ataupun manajemen di Indonesia semakin kompleks dan meningkat. Selain menghadapi masalah  kebinekaan yang tidak mudah untuk diselesaikan, seperti halnya keragaman suku, agama, ras, adat istiadat, pengetahuan dan sebagainya,  manajer ataupun manajemen Indonesia juga menghadapi masalah globalisasi. Menghadapi persaingan dengan perusahaan-perusahaan lokal yang semakin kompetitif, manajemen ataupun para manajer Indonesia juga dituntut untuk secara langsung berhadapan   dengan perusahaan global yang beroperasi di-Indonesia. Para produsen  baru yang seringkali  memiliki sumber daya yang jauh lebih besar dan kemauan yang kuat untuk memperoleh pangsa pasar, kini tidak hanya berasal dari lokal yang tentunya  bisa  mengancam penjualan dan laba yang dimiliki oleh perusahaan Indonesia. Disamping itu, fakor kekuatan tawar menawar dari para pembeli dan pemasok lokal ataupun global, juga merupakan salah satu ancaman yang tidak bisa diabaikan. Demikian pula halnya dengan munculnya produk-produk pengganti yang bisa datang dari mana saja. Kemudian dengan munculnya teknologi informasi yang menyebabkan lahirnya perusahaan-perusahaan digital, maka tingkat persaingan antar sesama perusahaan  menjadi semakin berat dan ketat .  Sementara itu, manajer ataupun manajemen  Indonesia juga dituntut untuk tetap mempertahankan ataupun bahkan meningkatkan pendapatan riil penduduknya.

Gambar-2
Tantangan Manajemen Indonesia Dalam Era Globalisasi
Secara lebih terinci lagi, tantangan yang akan dihadapi oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia yang menjadi PR bagi manajer antara lain:
1.    Intensitas Persaingan Antar Perusahaan
Dalam  kebanyakan industri, perusahaan bersaing secara aktif satu dengan lainnya untuk mencapai daya saing strategis dan laba yang tinggi. Pencapaian hal-hal tersebut  menuntut keberhasilan yang relatif terhadap para pesaing. Dengan demikian, persaingan yang terjadi antar perusahaan-perusahaan tersebut distimulasi pada saat satu atau lebih perusahaan merasakan tekanan persaingan atau apabila mereka mengidentifikasi peluang untuk meningkatkan  posisi pasar mereka. Persaingan ini seringkali terjadi atas dasar harga, inovasi produk, dan tindakan lain untuk mencapai pembedaan  produk (seperti pelayanan, kampanye iklan yang unik, dan jaminan produk).
Karena perusahaan-perusahaan dalam suatu industri bergantung satu sama lain, tindakan suatu perusahaan seringkali mengundang reaksi dari pesaingnya. Suatu industri dimana pola aksi dan reaksi (aksi dan tanggapan persaingan) sering terjadi adalah industri penerbangan. Reaksi cepat terhadap penurunan harga oleh suatu perusahaan adalah biasa dalam industri ini. Demikian juga reaksi terhadap pengenalan produk inovatif, seperti frequent flyer program sering kali terjadi dengan cepat.

2.    Kekuatan Posisi Pembeli dan Pemasok

a.    Perusahaan akan berusaha secara maksimal untuk mengembalikan modal mereka. Pembeli lebih suka untuk membeli produk dengan harga serendah mungkin- dimana industri dapat memperoleh pengembalian serendah mungkin yang diterima. Untu mengurangi biaya, pembeli akan menuntut kualitas yang lebih tinggi, pelayanan yang lebih baik, serta harga yang lebih murah. Hasil ini dapat dicapai dengan mendorong  persaingan antar perusahaan dalam suatu industri. Kelompok pembeli dikatakan berkuasa saat:
·      Membeli sejumlah besar hasil suatu industri
·      Produk yang dibeli dari suatu hasil industri merupakan porsi yang signifikan dari biaya pembeli
·      Dapat berpindah kepemasok lainnya dengan biaya yang rendah
·      Produk pemasok tidak ekslusif atau sandar, dan memiliki ancaman yang kuat untuk berintegrasi kebelakang kedalam industri pemasok. Rangkaian besar pengecer bersifat membahayakan bila mereka menjual produk dengan label mereka sendiri, yang merupakan ancaman untuk integritas ke belakang.
b.    Meningkatkan harga dan mengurangi mutu produk yang dijual  adalah cara potensial yang dapat digunakan pemasok untuk mendapatkan kekuatan terhadap perusahaan-perusahaan yang bersaing dalam industri. Apabila perusahaan tidak dapat menutup peningkatan biaya yang terjadi melalui struktur harganya, profitabilitasnya akan berkurang akibat tindakan pemasok . Kelompok-kelompok pemasok dikatakan berkuasa bila:
·      Didominasi oleh sejumlah kecil perusahaan besar dan lebih terkonsentrasi dari pada industri yang menjadi pembeli mereka
·      Produk pengganti yang baik tidak tersedia bagi pembeli
·      Pembeli bukan merupakan konsumen pening bagi pemasok
·      Produk pemasok penting bagi pembeli
·      Efektifitas produk pemasok menciptakan biaya peralihan yang tinggi bagi pembeli
·      Pemasok merupakan ancaman serius bila berintegrasi kedepan kearah industri pembeli (misalnya produsen pakaian yang memilih membuka toko pakaian sendiri). Kredibiitas meningkat apabila pemasok memiliki sumber daya yang besar dan menyediakan  produk yang amat bermutu.

3.    Ancaman Pelaku Baru

Produsen baru  dapat membahayakan perusahaan-perusahaan yang telah ada. Produsen baru menghasilkan kapasitas produksi tambahan. Kecuali  permintaan terhadap barang meningkat, tambahan kapasitas akan menekan agar biaya bagi pembeli menjadi rendah, yang mengakibatkan turunnya penjualan dan laba bagi seluruh perusahaan pada industri tersebut. Seringkai produsen baru memiliki sumber daya yang jauh lebih besar dan kemauan yang kuat untuk memperoleh pangsa pasar. Tetapi hadirnya pesaing baru dapat mendorong perusahaan-perusahaan yang ada menjadi lebih efektif dan efisien serta belajar bagaimana bersaing dalam dimensi baru (misalnya saluran distribusi dengan menggunakan komputer).


Seberapa besar  kecenderungan perusahaan akan memasuki suatu industri tergantung fungsi dari dua faktor – rintangan untuk masuk dan reaksi yang diharapkan dari pelaku industri yang ada. Apabila perusahaan  menganggap untuk masuk kesuatu lingkungan industri adalah sulit, atau apabila perusahaan mengalami kerugian dalam bersaing dalam memasuki suatu industri, maka saat itulah rintangan untuk masuk timbul.

4.    Ancaman Produk Pengganti

Setiap perusahaan akan berusaha menyaingi perusahaan lain  yang menghasilkan produk pengganti. Dengan kemampuannya memuaskan kebutuhan yang tidak jauh berbeda dari konsumen, tetapi dengan karakteristik berbeda, harga produk pengganti dapat menjadi batas tertinggi dari harga yang akan ditetapkan suatu perusahaan. Dengan demikian, produk pengganti melakukan suatu fungsi atau layanan yang sama atau mirip. Secara umum ancaman produk pengganti adalah besar apabila sejumlah pelanggan menghadapi sedikit, bila ada, biaya peralihan dan apabila harga produk pengganti lebih rendah dan/atau mutu dan  kemampuan kinerjanya sama atau lebih besar dari produk yang ada. Untuk mengurangi daya tarik produk pengganti, perusahaan ditantang untuk membedakan penawaran mereka melalui dimensi-dimensi yang amat relevan bagi pelanggan (misalnya harga, mutu produk, pelayanan purna jual dan lokasi).

5.    Perusahaan Digital

Penggunaan teknologi informasi yang intensive didalam perusahaan bisnis sejak pertengahan 1990-an, telah mendesain ulang  organisatoris dengan sama penting, telah menciptakan kondisi-kondisi  untuk suatu peristiwa yang baru di dalam societythe industri  yang secara penuh merupakan perusahaan digital. Perusahaan yang digital dapat digambarkan sepanjang beberapa dimensi. Suatu perusahaan digital adalah di mana hampir semua hubungan bisnis organisasi penting dengan pelanggan, para penyalur, dan karyawan dimungkinkan dan ditengahi secara digital. Proses bisnis Inti terpenuhi melalui jaringan digital yang memutar  keseluruhan organisasi atau penghubung berbagai organisasi. Proses bisnis mengacu pada cara yang unik di mana pekerjaan diorganisir, dikoordinir, dan dipusatkan untuk menghasilkan suatu produk berharga atau jasa pelayanan. Mengembangkan suatu produksi baru, membangkitkan dan melaksanaan suatu order/ pesanan, atau menggunakan atau merekrut suatu karyawan adalah contoh proses bisnis, dan organisasi memenuhi proses bisnis mereka bisa merupakan suatu sumber kekuatan kompetitif. Key corporate assets,-  kemampuan intellektual, kemampuan inti, keuangan, dan sumber daya manusia yang  mengatur secara  digital. Didalam suatu perusahaan digital, setiap potongan informasi diperlukan  untuk mendukung kunci keputusan bisnis yang tersedia pada setiap waktu dan di manapun didalam perusahaan itu. Perusahaan digital merasakan dan bereaksi terhadap lingkungan mereka yang jauh dengan cepat dibanding perusahaan tradisional, memberi mereka lebih  fleksibilitas untuk survive dalam pergolakan waktu. Perusahaan digital menawarkan peluang luar biasa untuk manajemen dan organisasi secara  lebih global. Yang kedua dengan secara digital memungkinkan dan pelurusan pekerjaan mereka, perusahaan digital mempunyai potensi untuk mencapai tingkatan daya saing dan profitabilitas belum pernah terjadi.

C.      Tugas Manajer dalam Era Globalisasi
Dengan sekian banyaknya tantangan yang harus dihadapi perusahaan, seornag manajer harus selalu dapat mengatasinya dengan sukses. Untuk itu kebutuhan akan perubahan yang dinamis dalam berbagai hal seperti visi, misi, tujuan dan sistem berpikir menjadi hal  pokok yang harus dimiliki perusahaan. Dalam konteks organisasi belajar, setiap individu organisasi bisnis harus memiliki komitmen dan kapasitas untuk belajar pada setiap tingkat apapun dalam perusahaannya. Dengan kata lain setiap pekerjaan harus mengandung unsur pembelajaran yang semakin aktif.
Sebagai manajer, dia bersama karyawan seharusnya terdorong untuk selalu melakukan kajian dengan menghasilkan gagasan-gagasan baru dan mengkontribusikannya pada perusahaan. Sikap manajer yang mungkin selama ini begitu toleran terhadap setiap kesalahan karyawan manajer patut diubah. Manajer harus mengambil posisi untuk mencegah terjadinya resiko besar dari suatu kesalahan kerja. Memang suatu keberhasilan biasanya didasarkan pada kegagalan yang pernah dialaminya. Namun manajer harus mengevaluasi setiap kegagalan dan melakukan evaluasi diri.
Fungsi manajer adalah lebih sebagai peneliti dan sekaligus perancang ketimbang hanya sebagai penyelia. Dalam hal ini manajer harus mendorong para karyawan untuk menciptakan gagasan baru, sekecil apapun, dan mengkomunikasikan gagasan-gagasan tersebut ke karyawan lain. Selain itu hendaknya manajer mendorong karyawan untuk mengerti keseluruhan pekerjaan dan permasalahannya, membangun visi kolektif dan bekerja bersama mencapai tujuan perusahaan.

















BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Manajer adalah orang yang mengatur pekerjaan atau kerjasama baik dengan menggunakan orang untuk mencapai sasaran; orang yang berwenang dan bertanggung jawab membuat rencana, mengatur, memimpin, dan mengendalikan pelaksanaannya untuk mencapai sasaran tertentu. Fungsi seorang manajer meliputi perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, dan pengawasan. Tantangan yang harus dihadapi oleh perusahaan dan manajer dalam era globalisasi anatara lain adalah intensitas persaingan antar perusahaan, kekuatan posisi pembeli dan pemasok, ancaman pelaku baru, ancaman produk pengganti, dan perusahaan digital. Untuk itu kebutuhan akan perubahan yang dinamis dalam berbagai hal seperti visi, misi, tujuan dan sistem berpikir menjadi hal  pokok yang harus dimiliki perusahaan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar