Halaman

Total Tayangan Halaman

Rabu, 08 Juni 2011

laporan takstumb acara 5

  1. METODOLOGI PENELITIAN
    1. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah:
  • Alat tulis
  • Kertas buram
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah:
  • Bagian tanaman belimbing wuluh
  • Tanaman terung
  • Tanaman sawi
  • Bagian tanaman rosella

  1. Prosedur Kerja
    • Amati masing-masing bagian dari tanaman yang mewakili masing-masing family.
    • Gambarkan tanaman tersebut sesuai apa yang dilihat.
    • Beri keterangan dan deskripsikan tanaman tersebut.















  1. PEMBAHASAN
    1. Family Solanaceae
Ciri-ciri umum
Herba atau perdu, jarang pohon. Daun tersebar atau berpasangan (tetapi tidak berhadapan), tunggal atau menyirip. Bunga beraturan, kadang-kadang zygomorph, berkelamin 2, kadang-kadang berkelamin 1, kebanyakan berbilangan 5, dengan kelopak dan mahkota yang berdaun lekat; mahkota berbentuk corong bentuk terompet, bentuk piring atau bentuk roda; benang sari 5, jarang 4; kepala sari sering menggantung atau saling menutup, beruang 2; bakal buah menumpang, kebanyakan beruang 2; bakal biji banyak tiap ruangnya; tangkai putik 1, bentuk benang . buah buni atau buah kotak. Yang termasuk dalam family ini antara lain : Datura metel, Brugmansia candida, Physalis angulata, Nicotiana tabacum, Cestrum nocturnum, dan Solanum melongena.
Klasifikasi
Kingdom    : Plantae
Divisio        : Spermatophyta        
Subdivisio : Angiospermae
Class     : Dicotyledoneae
Ordo     : Solanales
Familia : Solanaceae
Genus     : Solanum
Spesies : Solanum melongena L.:
Nama daerah : Aurbegine (Netherland)
Eierplant (Netherland)
Terong pait (Indonesia)
Terong peuheur (Sunda)
Terong ngor (Jawa)
Deskripsi
Daun : berbentuk bulat telur, elips, atau memanjang, memiliki permukaan yang cukup luas (3-15 cm x 2-9 cm), bentuk helaiannya menyerupai telinga, letak helaian daun-daunnya tersebar pada cabang batang, umumnya berlekuk dengan tepi daun berombak, kedua sisi daun umumnya ditutupi rambut tipis yang masing-masing berbentuk bintang berwarna kelabu, tulang daun tersusun menyirip, pada tulang daun yang bersar sering terdapat duri tempel.
Batang : tumbuh tegak, cabang-cabangnya tersusun rapat, berbentuk bulat, berwarna keunguan, umumnya ditutupi rambut tipis berbentuk bintang berwarna kelabu, ada yang memiliki duri tempel dan ada yang tidak memiliki.
Akar : memiliki sistem perakaran tunggang, berwarna putih kecoklatan.
Bunga : merupakan bunga majemuk dan sempurna, tumbuh pada cabang batang secara berseling, panjang anak tangkai bunga antara 1-2 cm, kelopak bertaju lima dan berambut, tabung kelopak berbentuk lonceng dan bersudut dengan tinggi 5-6 mm, mahkotanya berwarna ungu dan berjumlah lima, satu sama lain dihubungkan dengan selaput tipis, kepala sarinya berwarna kuning, tergolong dalam bunga banci atau berkelamin dua (hermaphroditus) : pada bunga terdapat benang sari maupun putik, kelopak yang tetap berkembang (ikut) menjadi bagian buah
Buah : berbentuk buni atau bulat memanjang, panjang tangkainya kurang lebih 3 cm, diameter buah 3 cm, buahnya berwarna ungu atau kuning.
Biji : berbentuk bulat pipih, berwarna kuning kecoklatan.
Manfaat : Buah terung sudah sangat dikenal masyarakat dan banyak digunakan sebagai lalap (sayuran segar) atau disayur. Hal ini disebabkan oleh rasa buah terung yang enak dan banyak mengandung vitamin.
  1. Family Cruciferae
Tumbuhan dalam family ini tersebar luas di seluruh dunia, kira-kiara tercatat 300 spesies, herba hidup semusim, dua musim, atau tahunan. Kecuali beberapa, bunga tumbuhan ini biasanya uniform bentuknya dan mudah dikenal karena demikian khasnya. Ada 4 sepal, 4 petal, dan 6 stamen, empat di antaranya lebih panjang dari dua lainnya. Suatu maacam buah kecil khusus berbentuk polong berkembang dari pistil. Biasanya buah itu membelah dengan membentuk dua katup. Yang amat dikenal di antara Cruciferae ini di antara tanaman hias adalah Iberis umbellate, Alyssum sp., Matthiola incana. Di antara sayuran yang sangat umum adalah kubis (Brassica oleracea), sawi (B. rugosa), lobak (Raphanus sativus), sawi tanah (Nasturtium heterophyllum), dan sebagainya. Yang digunakan dalam ramuan obat tradisional antara lain ialah tempuyung atau kamandilan (Nasturtium indicum) terhadap penyakit diare. Nasturtium officinale atau salada air banyak dijumpai di Ciburial (Bogor) dipelihara rakyat setempat dalam perairan yang jernih. Selain sebagai lalab atau dalam asinan sayuran juga diberikan kepada ayam sebagai makanan segar.
Ciri-ciri umum:
  • Berupa terna annual atau perrenial
  • Daun tunggal atau majemuk, duduk tersebar
  • Bunga banci, zigomorf atau aktinomorf, biasanya tersusun dalam tandan pada ujung batang
  • Kelopak terdiri atas 4 daun kelopak, tersusun dalam 2 lingkaran. Daun mahkota 4 berseling dengan daun mahkota
  • Benang sari 6 dalam 2 lingkaran
  • Bakal buah menumpang terdiri atas 2 daun
  • Bakal buah menumpang terdiri atas 2 daun buah yang berlekatan
  • Buah berupa buah lobak (siliqua) bila masak membuka dengan2 katup, atau terputus menjadi beberapa bagian.
  • Biji tanpa endosperm
Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Dilleniidae
Ordo: Capparales
Famili: Brassicaceae (suku sawi-sawian)
Genus: Brassica
Spesies: Brassica rapa var. parachinensis L.
Deskripsi
Sistem perakaran tanaman sawi memiliki akar tunggang (radix primaria) dan cabang-cabang akar yang bentuknya bulat panjang (silindris) menyebar kesemua arah dengan kedalaman antara 30-50 cm. Akar-akar ini berfungsi antara lain mengisap air dan zat makanan dari dalam tanah, serta menguatkan berdirinya batang tanaman. Batang tanaman sawi pendek sekali dan beruas-ruas sehingga hampir tidak kelihatan. Batang ini berfungsi sebagai alat pembentuk dan penopang daun. Daun sawi stukturnya bersayap dan bertangkai panjang yang bentuknya pipih. Warna daun pada umumnya hijau keputihan sampai hijau tua. Tanaman sawi umumnya mudah berbunga dan berbiji secara alami baik didataran tinggi maupun di dataran rendah. Stuktur bunga sawi tersusun dalam tangkai bunga (inflorescentia) yang tumbuh memanjang (tinggi) dan bercabang banyak. Tiap kuntum bunga sawi terdiri atas empat helai daun kelopak, empat helai daun mahkota bunga berwarna kuning cerah, empat helai benang sari dan satu buah putik yang berongga dua.
Manfaat
Sawi sangat baik untuk menghilangkan rasa gatal di tenggorokan pada penderita batuk. Penyembuh penyakit kepala, bahan pembersih darah, memperbaiki fungsi ginjal, serta memperbaiki dan memperlancar pencernaan. Sedangkan kandungan yang terdapat pada sawi adalah protein, lemak, karbohidrat, Ca, P, Fe, Vitamin A, Vitamin B, dan Vitamin C.
  1. Family Malvaceae
Ciri-ciri umum
Semak dan perdu, jarang pohon, kerapkali dengan rambut bintang. Daun tersebar, tunggal, kerapkali bertulang daun menjari, kebanyakan dengan daun penumpu. Bunga beraturan, kebanyakan berkelamin 2. Kelopak tambahan kerapkali ada. Kelopak berdaun lekat, bertaju 5 atau bergigi 5. Daun mahkota 5,satu dengan yang lain melekat pendek dan melekat juga dengan tabung benang sari. Benang sari 15 sampai banyak, beberkas 1. Kepala sari beruang 1. Bakal buah menumpang, beruang 3 sampai banyak, ruang berbuji 1 atau lebih. Tangkai putik sebanyak atau dua kali sebanyak ruang, seluruhnya atau sebagian melekat. Buah kotak membuka dengan katup ataua dengan celah atau buah yang pecah-pecah dalam kendaga. Contoh : Gossypium herbaceum (kapas), Hibiscus tiliaceus (waru), Hibiscus rosa-sinensis (kembang sepatu), Sida rhombifolia (sidaguri), Thespesia populnea (waru laut), Urena lobata (pulutan).
Klasifikasi
Devisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Malvaceales
Famili : Malvaceae
Genus : Hibiscus
Speces : Hibiscus sabdariffa L.
Deskripsi
Semak 1 tahun, tegak, tinggi 0,5 – 3 m. batang dengan duri tempel atau tidak. Daun bertangkai, yang besar 6 – 15 cm panjangnya, bulat telur, bentuk lingkaran atau oval melintang, kerapkali bercangap 3 atau berbagi 3, dengan kelenjar jelas pada pangkal ibu tulang daun. Tangkai bunga panjang 1 – 2 cm, beruas. Bunga di ketiak, kebanyakan berdiri sendiri. Daun kelopak tambahan 8 – 12, berdaging tebal, satu dengan lainnya maupun dengan pangkal tabung kelopak bersatu, taju bentuk garis lanset. Kelopak berbagi 5 dalam, taju bentuk lanset, berdaging tebal, merah tua atau kuning muda, dengan tulang daun merah. Daun mahkota bulat telur terbalik, panjangnya 3 – 5 cm, kuning pucat, dengan noda ungu atau kuning cerah pada pangkalnya. Tabung benang sari boleh dikatakan seluruhnya tertutup dengan kepala sari, ungu. Buah bentuk telur, berambut jarang, membuka dengan 5 katup, diselubungi oleh kelopak yang jelas lebih panjang dari pada buahnya. Biji 3 – 4 per ruang.
Manfaat
Rosella dapat dimanfaatkan anatara lain : akar pohon Rosella berkhasiat sebagai herba, batang dapat dimanfaatkan sebagai kayu bakar, daun sebagai pupuk,lahan yang pernah ditanam Rosella rata-rata memiliki kandungan unsur hara yang sangat tinggi. Bunga sebagai pupuk. Kelopak bunga sebagai herba dengan berbagai khasiat. Dan kopi biji Rosella apabila diminum dapat meningkatkan stamina yang loyo.
  1. Family Oxilidaceae
Ciri-ciri umum
Semak, perdu atau pohon. Daun tersebar, majemuk; anak daun tepi rata. Daun penumpu tidak ada. Bunga dalam ketiak daun yang masih ada atau yang sudah rontok atau pada kayu tua, beraturan, berkelamin 2. Daun kelopak 5, tetap. Daun mahkota 5, terpuntir waktu dalam kuncup, rontok. Benang sari 10, lepas atau bersatu pada pangkal, kadang-kadang sebagian meereduksi menjadi staminodia; kepala sari beruang 2. Bakal buah menumpang, persegi 5 atau berlekuk 5. Tangkai putik 5, lepas. Buah kotak atau buah buni.
Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Rosidae
Ordo: Geraniales
Famili: Oxalidaceae (suku belimbing-belimbingan)
Genus: Averrhoa
Spesies: Averrhoa bilimbi L
Deskripsi
Tinggi 5 – 10 m. Tanda bekas daun betuk ginjal atau jantung. Anak daun bulat telur atau memanjang; meruncing, 2 – 10 X 1 – 3 cm, ke arah ujung poros lebih besar, bawah hijau muda. Malai bunga menggantung, panjang 5 – 20 cm. Bunga semuanya dengan panjang tangkai putik yang sama. Kelopak panjang 6 mm. daun mahkota tidak atau hampir bergandengan, bentuk spatel atau lanset, dengan pangkal yang pucat. 5 benang sari di depan daun mahkota mereduksi menjadi staminodia. Buah buni persegi membulat tumpul, kuning hijau, panajng 4 – 6,5 cm.
Manfaat
Belimbing wuluh berkhasiat menghilangkan rasa sakit, memperbanyak pengeluaran empedu, antiradang, dan peluruh kencing. Batang belimbing wuluh mengandung saponin, tanin, glucoside, kalsium oksalat, sulfur, asam format. Daunnya mengandung tanin, sulfur, asam format, dan perokside, sedangkan buahnya secara khusus dimanfaatkan untuk obat darah tinggi.




LAPORAN PRAKTIKUM
TAKSONOMI TUMBUHAN

ACARA V





DESKRIPSI DAN MORFOLOGI TUMBUHAN FAMILY SOLANACEAE, CRUCIFERAE, MALVACEAE, DAN OXILIDACEAE


Disusun oleh :
Nama            : Ninik Nur Rahmayanti
NIM            : A1L010041
Asisten            : Mardiana Aldi Novica

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
AGROTEKNOLOGI
PURWOKERTO
2011

DAFTAR PUSTAKA

http://www.plantamor.com/ di akses pada tanggal Selasa, 31 Mei 2011
Steenis, C.G.G.J van. 1981. Flora Untuk Sekolah di Indonesia. Jakarta: Pradnya Paramita
Steens, C. 1981. Flora. PT. Prodnya Paramita. Jakarta Pusat
Tjitrosoepomo, Gembong. 1979. Taksonomi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta
Tjitrosomo, Siti Sutarmi. 1984. Botani Umum 3. Bandung: Penerbit Angkasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar