Halaman

Total Tayangan Halaman

Kamis, 02 Juni 2011

takson tumb acara 4

  1. METODOLOGI PENELITIAN
    1. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah:
  • Alat tulis
  • Kertas buram
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah:
  • Bagian tanaman mangga
  • Tanaman kacang tanah
  • Tanaman putri malu
  • Bagian tanaman akasia
  1. Prosedur Kerja
    • Amati masing-masing bagian dari tanaman yang mewakili masing-masing family.
    • Gambarkan tanaman tersebut sesuai apa yang dilihat.
    • Beri keterangan dan deskripsikan tanaman tersebut.











  1. PEMBAHASAN
    1. Family Fabaceae
Klasifikasi
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Fabales
Famili: Fabaceae
Upafamili: Mimosoideae
Bangsa: Acacieae
Genus: Acacia
Spesies : Acacia auriculiformis
Deskripsi
Pohon dengan tinggi hingga mencapai 30 m, bergaris tengah 50 cm. Kulit batang berwarna abu atau coklat. Bentuk daun seperti bulat sabit dengan panjang 10-16 cm dan lebar 1-3 cm, permukaan daun halus berwarna hijau keabuan dengan 3 – 4 tulang daun longitudinal yang jelas. Perbungan aksiler berbentuk bulir dengan panjang 7-10 cm yang selalu berpasangan; panjang tangkai bunga 5-8 mm; bunga terdiri dari 5 helai daun mahkota yang berukuran 1,7 – 2 mm, biseksual, kecil, berwarna kuning emas, dan wangi; daun kelopak bunga berbentuk bulat berukuran 0.7-1 mm; benang sari banyak, dengan ukuran 3 mm; ruang bakal buah diselaputi banyak rambut-rambut pendek dan halus. Buah kering, panjangnya 6.5 cm dan 1-2.5 cm, berkayu, berwarna coklat, tepinya bergelombang, awalnya lurus namun ketika buahnya semakin tua akan terpuntir berbentuk spiral yang tidak teratur. Biji berbentuk bulat telur hingga elips, berukuran panjang 4-6 mm dan lebar 3-4 mm, berwarna hitam mengkilap, keras, tangkai biji panjang berwarna kuning atau merah.
Habitat
Acacia auriculiformis tumbuh pada daerah-daerah dataran rendah tropis beriklim lembap sampai sub-lembap, pada tanah-tanah di sepanjang tepi sungai,pada daerah berpasir di tepi pantai, dataran yang mengalami pasang surut air laut, danau-danau berair asin di dekat pantai, dan dataran yang tergenang air. Tiap individu pohonnya tersebar luas di daerah padang rumput atau hutan rawa yang didominasi oleh pohon-pohon Melaleuca spp yang tinggi. Spesies ini secara alami dapat dijumpai mulai dari ketinggian permukaan laut sampai 400 m dpl, dan bahkan hingga 1000 m dpl (di Zimbabwe). Daerah penyebarannya memiliki rata-rata suhu maksimum 32-38°C dan rata-rata suhu minimum 12-20°C. Curah hujan bervariasi antara 760 mm di kawasan Northern Territory (Australia) dan 2000 mm di Papua New Guinea; penyebarannya dipengaruhi oleh iklim monsun yang musim keringnya dapat terjadi selama 6 bulan. Di daerah penyebarannya tidak mengalami musim salju, namun pada beberapa tempat dengan intensitas salju ringan masih dapat ditoleransi. Tumbuhan ini tidak bisa tumbuh di bawah naungan. Toleransi spesies ini terhadap intensitas kecepatan angin juga rendah dikarenakan cabang-cabangnya mudah sekali patah akibat terpapar angin yang kuat.|sebagai perkecualian, Acacia auriculiformis memiliki toleransi yang luas terhadap berbagai kondisi tanah. Di Papua New Guinea, tumbuhan ini tumbuh dengan baik pada tanah asam dengan aliran air yang baik dan pada tanah-tanah liat yang becek atau tergenang selama sementara waktu atau dalam waktu yang panjang. Tanah-tanah pada daerah alami penyebarannya di Australia adalah pada daerah berpasir, tanah liat hitam, tanah alluvial yang merupakan turunan dari batupasir atau laterit. pH tanah biasanya berkisar antara 4.5-6.5, tapi di kawasan Northern Territory tumbuhan ini tumbuh pada tanah pasir yang memiliki pH 8-9, juga pada tanah-tanah bekas pertambangan yang memiliki pH 3. Tumbuhan ini sangat toleran terhadap tanah yang mengandung garam (soil salinity). Pada sebuah percobaan di Thailand, tumbuhan ini dapat tetap tumbuh pada kondisi tanah yang mengandung garam dengan kisaran salinitas 0.15 to 7.25 dS/m, baik di tanah kering maupun basah.
Manfaat
Kayu Acacia auriculiformis merupakan bahan untuk bangunan,meuble,dl. Tumbuhan ini cocok ditanam untuk menstabilkan lahan-lahan terkikis dikarenakan memiliki sistem perakaran yang padat dan mencuat ke permukaan (superficial and densely matted root system). Jenis ini telah dimanfaatkan secara luas untuk revegetasi dan rehabilitasi lahan-lahan terdegradasi di Indonesia. Dikarenakan toleransinya yang tinggi pula terhadap tanah-tanah miskin, jenis ini juga dipakai untuk reforestasi kawasan-kawasan bekas pertambangan timah dan bauksit.
Varietas
Beberapa varietas akasia, di antaranya : A. acinacea, A. adunca, A. amblygona, A. aneura, A. armata, A. beckleri, A. binervata, A. binervia, dan A. terminalis.
  1. Family Mimosae
Ciri-ciri umum
  • Bunga banci, aktinomorf, mempunyai kelopak berbilangan 4 – 5 berlekatan, mahkota terdiri atas daun-daun mahkota yang sama jumlahnya dan bebas satu sama lain.
  • Benang sari 2 x lipat jumlah daun mahkota, atau banyak.
  • Bunga terangkai dalam bunga majemuk berbentuk tongkol yang seringkali tampak seperti satu bunga saja.
  • Bakal buah menumpang, beruang satu.
  • Bakal biji dua baris pada dinding bakal buah
  • Buah, merupakan buah polong yang bila masak menjadi kering dan terputus putus menjadi beberapa bagian
  • Biji dengan sedikit atau tanpa endosperm.
  • Contoh : Mimosa pudica (putri malu), Parkia speciosa (petai), Pithecellebium lobatum (jengkol)
Klasifikasi
Kingdom        : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom    : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi    : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi        : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas        : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas    : Rosidae
Ordo        : Fabales
Famili        : Mimasae
Genus        : Mimosa
Spesies    : Mimosa pudica Duchass. & Walp
Deskripsi
  • Herba semusim atau menahun, tinggi sampai 1-1,5 m, menyerap atau berjurai.
  • Akar pena kuat
  • Batang : batang dengan rambut sikat yang mengarah miring ke bawah dan duri temple bengkok yang tersebar, panjang 5 mm
  • Daun : berseling, majemuk, agak bentuk tangan terbuka, peka, panjang tangkai 3-5,5 cm, anak daun 10 -26 pasang per tangkai, lonjong sampai agak berbentuk sabit, kerapkali warna tepi ungu, berumbai, 6 – 16 X 1 -3 mm. Daun pada sentuhan melipatkan diri, menyirip rangkap. Sirip terkumpul rapat, panjang 4 – 5,5 cm. Bongkol memanjang, panjang 1 cm, 2 -4 menjadi satu; tangkai dengan rambut sekat yang panjang 2 – 5 cm.
  • Perbungaan : di ketiak daun, bulat kepala, diameter ± 1 cm, bunga berkelamin dua, merah muda atau biru-ungu. Kelopak sangat kecil, bergigi 4, seperti selaput putih. Tabung mahkota kecil, bertaju 4, seperti selaput putih. Benang sari 4, lepas, ungu.
  • Polongan pipih, bentuk garis, di antara biji-biji menyempit tidak dalam, pada sambungan dengan banyak rambut sekat panjang yang pucat, beruas 2 – 4, panjang 1 – 2 cm, lebar 4mm, pada waktu masak lepas ke dalam pecahan berbiji satu, yang melepaskan diri dari tempat sambungan yang tidak rontok. Biji bulat, pipih.
  • Habitat : tumbuh sampai pada ketinggian 1.000 m dpl, di sawah, ditempat terbuka.
  • Manfaat : Tumbuhan ini dapat dimanfaatkan sebagai obat asma, ginjal, sukar buang air kecil dan secara tidak langsung juga melancarkan pencernaan. Obat susah tidur pada anak-anak.
  1. Family Papilonaceae
Ciri-ciri umum
  • Terna semak, perdu, atau pohon dengan daun tunggal atau majemuk
  • Bunga banci, zigomorf, kelopak berbilangan 5, pada pangkal berlekatan.
  • Mahkota bentuk kupu-kupu terdiri atas 5 daun mahkota dengansusunan yang khas :
  1. 1 paling besar disebut bendera (vexillum)
  2. 2 disamping sama besar disebut2 disamping sama besar disebut sayap (alae)
  3. 3 sempit, berlekatan disebut lunas(carina)
  • Benang sari biasanya 10, berberkas 2, 1 bebas yang 9 lainnya dengan tangkai sari yang berlekatan, kepala sari membuka dengan celah membujur
  • Buah polong yang bila masak menjadi kering dan pecah, tetapi ada yang tidak pecah melainkan terputus-putus dalam bagian yang berisi 1 biji
  • Biji tanpa atau dengan sedikit endosperm
  • Contoh : Pisum sativum (kacang kapri), Arachis hypogaea (kacang tanah),Sesbania grandiflora (turi).
Klasifikasi
Kingdom    : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi    : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas    : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas    : Rosidae
Ordo    : Fabales
Famili    : Papilionaceae
Upafamili    : Fabaceae (suku polong-polongan)
Genus    : Arachis
Spesies    : Arachis hypogaea L.
Deskripsi
Terna tumbuh melata atau tegak, tinggi biasanya 15— 70 cm. Sistem akar merupakan akar tunggang yang telah berkembang dengan baik dengan banyak akar-akar lateral; tidak memiliki rambut akar, dan memiliki bintil akar pemiksasi nitrogen. Percabangan terdiri dari dua jenis yaitu dengan cabang vegetatif dan cabang reproduktif. Cabang vegetatif dicirikan dengan adanya daun sisik yang disebut katafil yang terdapat pada dua buku pertama pada cabang. Cabang vegetatif sekunder dan tertier dapat berkembang dari cabang vegetatif primer.
Daun pada batang utama tersusun spiral, pada cabang vegetatif primer tersusun berseling, berdaun 4, dengan 2 pasang daun duduk berhadapan berbentuk membundar telur sungsang berukuran 3—7 cm x 2—3 cm. Panjang tangkai daun 3—7 cm. Terdapat bagian yang menggembung pada dasar tangkai daun dan pada dasar setiap daun hal ini merupakan ciri adanya pergerakan pada malam hari yaitu tangkai daun akan menggulung ke bawah dan daun akan menggulung ke atas sampai keduanya bersentuhan.
Cabang perbungaan berbentuk tunggal pada katafil dan ketiak daun pada cabang vegetatif dan ada beberapa yang tumbuh pada buku teratas pada batang. Pada setiap perbungaan terdapat 2—5 bunga; Bunga duduk berwarna kuning muda hingga jingga kemerahan. Buah polong berbentuk silindris, berisi 1—6 biji. Setiap biji diliputi oleh selaput biji tipis berwarna antara putih hingga merah muda, mereh, ungu, coklat kemerahan dan sedikiNt kecoklatan. Setiap biji memiliki dua keping biji yang lebar, epokotil dengan daun dan tunas primordial, hipokotil dan akar primer.
Manfaat
Di bidang industri, digunakan sebagai bahan untuk membuat keju, mentega, sabun dan minyak goreng. Hasil sampingan dari minyak dapat dibuat bungkil (ampas kacang yang sudah dipipit/diambil minyaknya) dan dibuat oncom melalui fermentasi jamur. Manfaat daunnya selain dibuat sayuran mentah ataupun direbus, digunakan juga sebagai bahan pakan ternak serta pupuk hijau. Sebagai bahan pangan dan pakan ternak yang bergizi tinggi, kacang tanah mengandung lemak (40,50%), protein (27%), karbohidrat serta vitamin (A, B, C, D, E dan K), juga mengandung mineral antara lain Calcium, Chlorida, Ferro, Magnesium, Phospor, Kalium dan Sulphur
  1. Family Anacardiaceae
Ciri-ciri umum
Keluarga Anacardiaceae terdiri dari sekitar 600 spesies dalam 70 genus dan pohon kayu tropis dan subtropis sebagian besar semak belukar. Daun dan kantor cabang resinous. Anggota komersial penting keluarga ini termasuk mangga (Mangifera indica) dan jambu mete (Anacardium occidentale). Poison ivy dan ek racun (Toxicodendron sp.) juga anggota keluarga ini.
Family ini biasanya berbentuk pohon atau semak-semak masing-masing dengan bunga mencolok, sangat beracun , kadang-kadang berbau busuk bergetah atau susu getah. Karakteristik dari semua anggota keluarga ini adalah resin-kanal yang terletak di bagian fibrosa kulit tanaman sistem fibrovascular yang ditemukan di batang, akar dan daun; resin-saluran yang terletak di inti merupakan karakteristik dari banyak keluarga spesies mete dan pada beberapa spesies lain terletak di korteks primer atau kulit biasa. Kantung Tanin juga luas di kalangan keluarga. Daun pada family ini adalah alternatif atau jarang berlawanan dan tanpa stipula .
Bunga tumbuh di ujung cabang atau batang atau pada sudut dari tempat daun bergabung batang dan memiliki bracts. Bunga pada keluarga ini seringkali bunga jantan biseksual pada beberapa tanaman, dan bunga betina biseksual pada jenis lain atau bunga memiliki kedua benang sari dan putik (sempurna). Calyx dengan 3 sampai 7 sumbing sepal dan jumlah yang sama dari kelopak, kadang-kadang tidak ada kelopak, tumpang tindih satu sama lain dalam tunas. Benang sari dua kali lebih banyak atau sama dengan jumlah kelopak, disisipkan pada dasar cincin berdaging atau disk berbentuk cangkir, dan masuk di bawah putik (s). Batang benang sari terpisah, dan kepala sari dapat bergerak. Bunga memiliki ovarium bebas, namun kelopak dan benang sari yang ditanggung pada kelopak tersebut. Dalam bunga stamenate, ovarium 1-bersel. Dalam bunga betina, ovarium 1-bersel atau kadang-kadang 4-5-bersel. 1-3 gaya dan 1 bakal biji dalam setiap rongga. Buah jarang membuka pada saat jatuh tempo dan yang paling sering drupes.
Klasifikasi
Kingdom    : Plantae (Tumbuhan)
Sub kingdom    :Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi    : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi    : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas    : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas    : Rosidae
Ordo    : Sapindales
Famili    : Anacardiaceae
Genus    : Mangifera
Spesies    : Mangifera indica L.
Asal    : Asia Selatan dan Tenggara
Deskripsi
Mangga adalah tanaman buah asli dari India. Namun kini, tersebar di berbagai penjuru dunia, termasuk Indonesia. Tanaman Mangga bisa tumbuh dengan baik di daerah dataran rendah dan berhawa panas. Tapi, ada juga juga yang bisa tumbuh di daerah yang memiliki ketinggian hingga 600 meter di atas permukaan laut.
Mahkota bunga pada tanaman ini kadang-kadang luas dan bulat-atasnya, dalam kasus lain aada yang berbentuk oval, pohon tegak atau bahkan bentuk yang ramping. Daun lanset, biasanya sampai 12 inci panjangnya, hijau kaku, dalam, hampir glossy, ditanggung atas petioles ramping dengan panjang 1 sampai 4 inci. Pertumbuhan tidak kontinyu sepanjang panjang musim , tetapi berlangsung di masa tertentu dan sering berulang, dan masing-masing diikuti oleh suatu periode tidak aktif. Periode ini merupakan periode pertumbuhan (umumnya disebut "flushes" oleh horticulturists) tidak terjadi pada interval tetap, dan bahkan seluruh pohon tidak selalu keluar, dalam pertumbuhan baru pada waktu yang sama. Ini adalah kejadian umum untuk satu sisi pohon yang sedang dalam pertumbuhan aktif sementara sisi lain tidak aktif. Daun muda biasanya kemerahan atau tembaga, dan sering menggantung lemas dari ujung branchlets. Setelah mulai dewasa, pertumbuhan mereka menjadi bombastis dan segera kehilangan warna kemerahan mereka.
Bunga-bunga kecil berwarna putih merah muda ditanggung dalam malai besar di ujung branchlets. Di Florida dan Hindia Barat musim berbunga meluas dari Desember hingga April. Kadang-kadang mekar pohon dua atau tiga kali selama musim. Lebih dari 4000 bunga telah dihitung pada malai tunggal, tetapi tidak semua mampu berkembang menjadi buah-buahan, karena mangga adalah "poligami," yaitu menghasilkan dua macam bunga, yang sempurna yang memiliki keduanya, benang sari dan putik, dan yang lain berkelamin tunggal. Bunga berkelamin tunggal, yang jantan, biasanya lebih banyak daripada yang sempurna, namun hanya ada satu benang sari pollen-bearing di setiap bunga. Bunga-bunga yang sempurna mudah dibedakan dari jantan dengan adanya ovarium kuning kecil kehijauan surmounting disk putih di tengah.
Buah bervariasi dalam berbagai ukuran dan karakter. Jenis terkecil tidak lebih besar dari ukuran buah plum, sedangkan yang terbesar adalah 4 atau 5 kilogram beratnya. Bentuknya ada yang oval, berbentuk hati, berbentuk ginjal, bulat, atau panjang dan ramping. Kulit halus, lebih tebal daripada buah persik, biasanya kuning di permukaan tapi sangat bervariasi dalam warna. Beberapa varietas ada yang berwarna lembut, kuning tua atau aprikot dengan blush merah pada satu sisi, yang lainnya adalah hijau menarik, bahkan ketika masak. Warna tergantung pada tingkat tertentu pada iklim di mana buah tumbuh. Aromanya memikat, menunjukkan rasa buah. Daging berwarna kuning atau jingga dalam warna, berair, sering berserat dalam bibit dan varietas inferior bertunas, tetapi dalam jenis terbaik seluruhnya bebas dari serat dan tekstur mencair halus. Biji besar dan diratakan, tangguh nya, kulit kayu atau mencakup luar inclosing kernel putih. Rasa mangga telah disamakan dengan kombinasi aprikot dan nanas, namun tidak dapat digambarkan secara akurat oleh perbandingan tersebut. Hal ini bervariasi dan lezat dalam varietas terbaik, manis, tetapi dengan keasaman yang cukup.
Manfaat
Mangga memiliki banyak varietas. Ada yang menyebutkan, setidaknnya terdapat 2.000 jenis mangga di dunia. Selain rasanya yang manis dan menyegarkan, buah mangga ternyata juga memiliki khasiat yang baik untuk kesehatan. Sebab buah ini mengandung zat-zat yang sangat dibutuhkan oleh tubuh.
Para ahli meyakini mangga adalah sumber karotenoid yang disebut beta crytoxanthin, yaitu bahan penumpas kanker yang baik. angga juga kaya vitamin antioksidan seperti vitamin C dan E. Satu buah mangga mengandung tujuh gram serat yang dapat membantu sistem pencernaan. Sebagian besar serat larut dalam air dan dapat menjaga kolesterol agar tetap normal.
Mangga memiliki sifat kimia dan efek farmakologis tertentu, yaitu bersifat pengelat (astringent), peluruh urine, penyegar, penambah napsu makan, pencahar ringan, peluruh dahak dan antioksidan. Kandungan asam galat pada mangga sangat baik untuk saluran pencernaan. Sedangkan kandungan riboflavinnya sangat baik untuk kesehatan mata, mulut, dan tenggorokan.
Mangga dapat digunakan untuk:  (1) Menghasilkan energi yang segera dapat digunakan tubuh;  (2) Membantu stimulasi metabolisme saluran pencernaan;  (3) Mendukung pemenuhan zat gizi bagi tubuh;  (4) Merasang selera makan;  (5) Sebagai antioksidan, antimutagenik, anti-inflamatori, antiartritis, dan antitumor seperti tumor kulit;  (6) Melindungi sel dari serangan radikal bebas yang menyebabkan penyakit degeneratif;  (7) Memiliki peranan fisiologis terhadap usus;  (8) Membantu mengendalikan berat badan ddengan memperlambat munculnya rasa nlapar;  (9)  Meningkatkan kesehatan saluran penceranaan dengan cara meningkatkan pergerakan usus besar;  (10) Mengurangi resiko penyakit jantung;  (11) Mengikat asam empedu, lemak, kolesterol, dan mengeluarkannya dari feses;  (12) Mempercepat waktu transit makanan dalam usus dan menigkatkan berat feses;  (13) Memperlancar proses buang air besar;  (14) Mengurangi resiko wasir, diverkulosis, dan kanker usus besar;  (15) Menangkal radikal bebas dari berbagai proses kimia dalam tubuh, radiasi matahari atau kosmis, asap rokok, dan pengaruh lingkungan lain yang berpotensi menyerang partikel molekul dalam tubuh serta menyebabkan perubahan materi genetik dan bagian-bagian penting sel lainnya;  (16) Membantu mencegah penyakit stroke.
Mangga pun berkhasiat membantu menyembuhkan berbagai penyakit, diantaranya radang kulit, influenza, asma, gangguan pengelihatan, gusi berdarah, radang tenggorokan, radang saluran napas, sesak napas dan borok. Selain itu juga bisa mengatasi bisul, kudis, eksim, perut mulas, diare, mabuk perjalanan, cacingan, kurang nafsu makan, keputihan, gangguan menstruasi, hernia dan rematik.

DAFTAR PUSTAKA

Gats, Meydi. Acacia auriculiformis. http://gatsgarden.com. Lampung.diakses tanggal 30 Mei 2011.
http://www.plantamor.com/ di akses pada tanggal Selasa, 31 Mei 2011
http://www.scribd.com/doc/8755477/Kacang-Tanah diakses pada tanggal Rabu, 1 Mei 2011
Steenis, C.G.G.J van. 1981. Flora Untuk Sekolah di Indonesia. Jakarta: Pradnya Paramita
Steens, C. 1981. Flora. PT. Prodnya Paramita. Jakarta Pusat
Tjitrosoepomo, Gembong. 1979. Taksonomi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta
Tjitrosomo, Siti Sutarmi. 1984. Botani Umum 3. Bandung: Penerbit Angkasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar