Halaman

Total Tayangan Halaman

Senin, 13 Juni 2011

taks tumb acara 3

  1. METODOLOGI PENELITIAN
    1. Alat dan Bahan
    Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah:
    • Alat tulis
    • Kertas buram
    Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah:
    • Bagian tanaman kelapa
    • Tanaman daun bawang
    • Tanaman jagung canthel
    • Tanaman jagung
    • Bagian tanaman padi
    1. Prosedur Kerja
      • Amati masing-masing bagian dari tanaman yang mewakili masing-masing family.
      • Gambarkan tanaman tersebut sesuai apa yang dilihat.
      • Beri keterangan dan deskripsikan tanaman tersebut.
  2. PEMBAHASAN
    1. Family Poaceae
    Ciri-ciri umum
    Dahulu disebut sebagai family Gramineae. Batang cylindris, agak pipih atau persegi, berlobang atau massif, pada buku selalu massif dan kerapkali membesar, berbentuk herba atau berkayu (bambu). Daun tunggal, 2 baris, kadang-kadang seolah-olah berbaris banyak; pelepah daun berkembang sangat baik; pada batas pelepah dan helaian daun kerapkali terdapat lidah; helaian daun duduk, hampir selalu berbentuk lanset atau garis; di kedua sisi dari ibu tulang daun dengan beberapa tulang daun yang sejajar. Bunga tersusun dalam bulir, yang terdiri dari 2 glumae atau daun yang serupa sisik atau lebih dari dua, yang duduknya berseling dalam dua baris yang berhadapan. Sebuah atau dua glumae pada bulir bagian yang bawah tidak berisi bunga; lainnya berisi : sebuah daun mahkota yang berbentuk sisik atau palea, kerapkali 2 badan penggelembung (yaitu lodiculae, alat serupa sisik untuk menahan bunga membuka), sebuah benang sari atau lebih dan sebuah bakal buah. Glumae dan paleae keseluruhannya dinamakan sekam. Bunga hampir selalu berkelamin 2, juga ada tidak berkelamin atau kosong. Tangkai putik hampir selalu dua; kepala putik berbentuk bulu atau malai. Bakal buah beruang satu dan berbiji satu. Buah yang dinamakan buah padi (caryopsis).
    Contoh : Spinifex littoreus, Zea mays, Coix lacryma-jobi L, Pogonatherum paniceum, Zoysa matrella, Polytrias praemorsa, Ischaemum timorese, Oryza sativa.
    Padi
    Klasifikasi
    Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
    Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
    Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
    Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
    Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
    Sub Kelas: Commelinidae
    Ordo: Poales
    Famili: Poaceae (suku rumput-rumputan)
    Genus: Oryza
    Spesies: Oryza sativa L.
    Deskripsi
    Sistem pucuk : Terdapat batang dan daun yang melekat pada buku atau internodus. Pada ujung batang keluar kuncup atau bunga terminal. Bunga ini terdapat putik dan benang sari sehingga dapat terjadi pembuahan, bunga akan menjadi buah.
    Sistem akar : berakar serabut atau monokotil.
    Deskripsi tanamam : Tanaman padi termasuk dalam suku padi-padian atau Poaceae (sinonim Graminae atau Glumiflorae). Sejumlah ciri suku (familia) ini juga menjadi ciri padi, misalnya
    • daun berbentuk lanset (sempit memanjang),
    • urat daun sejajar,
    • tepi daun rata (integer),
    • ujung daun runcing (acutus),
    • permukaan daun kasar dan berbulu,
    • memiliki pelepah daun,
    • bunga tersusun sebagai bunga majemuk dengan satuan bunga berupa floret,
    • floret tersusun dalam spikelet, khusus untuk padi satu spikelet hanya memiliki satu floret,
    • buah dan biji sulit dibedakan karena merupakan bulir (Ing. grain) atau kariopsis.
    Habitat: Sebagai tanaman budidaya, sebagai makanan pokok, hidup pada tanah lembab dan becek pada dataran rendah hingga 100 M di permukaan laut.
    Manfaat
    Selaput biji (Gu ya) berkhasiat untuk mengatasi:
    - lambung dan limpa lemah,
    - tidak nafsu makan, gangguan pencernaan, rasa penuh di dada dan perut,
    - beri-beri, serta
    - tangan dan kaki rasa kesernutan, baal.
    Tangkai buah (merang) berkhasiat untuk mengatasi:
    - rambut kotor, dan
    - keguguran.
    Biji (beras) berkhasiat untuk mengatasi:
    - demam,
    - diare,
    - gondongan,
    - rematik, keselco,
    - radang payudara, radang kulit, dan
    - bisul.
    Akar (No tao ken) berkhasiat untuk mengatasi:
    - keringat berlebiban, berkeringat spontan, dan
    - filariasis.
    Jagung
    Klasifikasi
    Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
    Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
    Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
    Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
    Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
    Sub Kelas: Commelinidae
    Ordo: Poales
    Famili: Poaceae (suku rumput-rumputan)
    Genus: Zea
    Spesies: Zea mays L.
    Deskripsi
    Jagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari. Paruh pertama dari siklus merupakan tahap pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua untuk tahap pertumbuhan generatif.
    Tinggi tanaman jagung sangat bervariasi. Meskipun tanaman jagung umumnya berketinggian antara 1m sampai 3m, ada varietas yang dapat mencapai tinggi 6m. Tinggi tanaman biasa diukur dari permukaan tanah hingga ruas teratas sebelum bunga jantan. Meskipun beberapa varietas dapat menghasilkan anakan (seperti padi), pada umumnya jagung tidak memiliki kemampuan ini.
    Akar jagung tergolong akar serabut yang dapat mencapai kedalaman 8 m meskipun sebagian besar berada pada kisaran 2 m. Pada tanaman yang sudah cukup dewasa muncul akar adventif dari buku-buku batang bagian bawah yang membantu menyangga tegaknya tanaman.
    Batang jagung tegak dan mudah terlihat, sebagaimana sorgum dan tebu, namun tidak seperti padi atau gandum. Terdapat mutan yang batangnya tidak tumbuh pesat sehingga tanaman berbentuk roset. Batang beruas-ruas. Ruas terbungkus pelepah daun yang muncul dari buku. Batang jagung cukup kokoh namun tidak banyak mengandung lignin.
    Daun jagung adalah daun sempurna. Bentuknya memanjang. Antara pelepah dan helai daun terdapat ligula. Tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun. Permukaan daun ada yang licin dan ada yang berambut. Stoma pada daun jagung berbentuk halter, yang khas dimiliki familia Poaceae. Setiap stoma dikelilingi sel-sel epidermis berbentuk kipas. Struktur ini berperan penting dalam respon tanaman menanggapi defisit air pada sel-sel daun.
    Jagung memiliki bunga jantan dan bunga betina yang terpisah (diklin) dalam satu tanaman (monoecious). Tiap kuntum bunga memiliki struktur khas bunga dari suku Poaceae, yang disebut floret. Pada jagung, dua floret dibatasi oleh sepasang glumae (tunggal: gluma). Bunga jantan tumbuh di bagian puncak tanaman, berupa karangan bunga (inflorescence). Serbuk sari berwarna kuning dan beraroma khas. Bunga betina tersusun dalam tongkol. Tongkol tumbuh dari buku, di antara batang dan pelepah daun. Pada umumnya, satu tanaman hanya dapat menghasilkan satu tongkol produktif meskipun memiliki sejumlah bunga betina. Beberapa varietas unggul dapat menghasilkan lebih dari satu tongkol produktif, dan disebut sebagai varietas prolifik. Bunga jantan jagung cenderung siap untuk penyerbukan 2-5 hari lebih dini daripada bunga betinanya (protandri).
    Manfaat
    Selain enak dimakan jagung juga sering digunakan untuk pengobatan. Pada rambut atau tongkol muda:
    1. Batu empedu.
    2. Batu ginjal.
    3. Busung air pada radang ginjal.
    4. Busung perut.
    5. Hepatitis.
    6. Kencing manis.
    7. Radang kandung empedu.
    8. Sirosis.
    9. Tekanan darah tinggi
    Canthel
    Klasifikasi
    Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
    Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
    Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
    Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
    Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
    Sub Kelas: Commelinidae
    Ordo: Poales
    Famili: Poaceae (suku rumput-rumputan)
    Genus: Sorghum
    Spesies: Sorghum bicolor (L.) Moench
    Deskripsi
    Tanaman sorgum (Sorghum bicolor) merupakan tanaman graminae yang mampu tumbuh hingga 6 meter. Bunga sorgum termasuk bunga sempurna dimana kedua alat kelaminnya berada di dalam satu bunga. Bunga sorgum merupakan bunga tipe panicle (susunan bunga di tangkai). Rangkaian bunga sorgum berada di bagian ujung tanaman.
    Bentuk tanaman ini secara umum hampir mirip dengan jagung yang membedakan adalah tipe bunga dimana jagung memiliki bunga tidak sempurna sedangkan sorgum bunga sempurna.
    Pada umumnya biji sorgum berbentuk bulat pair fang dengan ukuran biji kira -kira 4 x 2,5 x 3,5 mm. Berat biji bervariasi antara 8 mg - 50 mg, rata-rata berat 28 mg. Berdasarkan ukurannya sorgum dibagi atas:
    1. sorgum biji kecil (8-10 mg)
    2. sorgum biji sedang (12-24 mg)
    3. sorgum biji besar (25-35 mg)
    Kulit biji ada yang berwarna putih, merah atau cokelat. Sorgum putih disebut sorgum kafir dan yang ber-warna merah/cokelat biasanya termasuk varietas Feterita. Warna biji ini merupakan salah satu kriteria menentukan kegunaannya. Varietas yang berwarna lebih terang akan menghasilkan tepung yang lebih putih dan tepung ini cocok untuk digunakan sebagai makanan lunak, roti dan lain-lainnya. Sedangkan varietas yang berwarna gelap akan menghasilkan tepung yang berwarna gelap dan rasanya lebih pahit. Tepung jenis ini cocok untuk bahan dasar pembuatan minuman. Untuk memperbaiki warm biji ini, biasanya digunakan larutan asam tamarand atau bekas cucian beras yang telah difermentasikan dan kemudian digiling menjadi pasta tepung.
    Manfaat
    Di banyak negara biji sorgum digunakan sebagai bahan pangan, pakan ternak dan bahan baku industri. Sebagai bahan pangan dunia, sorgum berada pada urutan ke-5 setelah gandum, padi, jagung dan barley (ICRISAT/FAO, 1996). Di negara maju biji sorgum digunakan sebagai pakan ternak unggas sedang batang dan daunnya untuk ternak ruminansia. Biji sorgum juga merupakan bahan baku industri seperti industri etanol, bir, wine, sirup, lem, cat dan modifikasi pati (modified starch). Terkait dengan energi, di beberapa negara seperti Amerika, India dan Cina, sorgum telah digunakan sebagai bahan baku pembuatan bahan bakar etanol (bioetanol). Secara tradisional, bioetanol telah lebih lama diproduksi dari molases hasil limbah pengolahan gula tebu (sugarcane).
    1. Family Liliaceae
    Ciri-ciri umum
    Herba atau perdu, jarang pohon, kerapkai dengan akar rimpang di bawah tanah umbi atau umbi lapis. Daun duduk pada akar atau pada batang yang di atas tanah. Bunga beraturan, kerapkali berkelamin 2. Daun tenda bunga kebanyakan 6, kadang-kadang 8, dalam 2 linngkaran, lepas atau melekat, biasanya berwarna. Benang sari 6, kadang-kadang 8, tertancap pada dasar bunga atau pada tenda bunga. Benang sari biasanya bebas. Bakal buah kerapkali seluruhnya menumpang, beruang 3; biji 1 atau lebih tiap ruang. Tangkai putik kerapkali 1, kepala putik rata atau bertaju 3. Buah pecah atau tidak, serupa buah buni atau buah kering, berbiji 1 atau lebih.
    Contoh : Gloriosa superba, Sansevieria trifasciata, Lilium longiflorum, Cordyline fruticosa, Pleomele elliptica, Allium cepa, Allium ascolonicum, Allium sativum, Allium fistulosum.
    Daun Bawang
    Klasifikasi
    Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
    Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
    Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
    Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
    Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
    Sub Kelas: Liliidae
    Ordo: Liliales
    Famili: Liliaceae (suku bawang-bawangan)
    Genus: Allium
    Spesies: Allium fistulosum L.
    Deskripsi
    Habitus : Herba, semusim, tinggi 60 – 70 cm.
    Batang : Semu, beralur, tidak bercabang, hijau muda.
    Daun : Tunggal, berupa roset akar, lanset, tepi rata, ujung runcing, panjang ± 30 cm, lebar ± 5 mm, pertulangan sejajar, daging daun tipis, rata, hijau.
    Bunga : Majemuk, berkelamin dua, tangkai silindris, panjang ± 2 cm, hijau, kelopak bentuk corong, ujung bertoreh, permukaan rata, putih kehijauan, benang sari silindris, panjang ± 5 mm, kepala sari melengkung, hitam, putik silindris, panjang ± 2 cm, kepala putik kuning, bulat panjang, hijau, mahkota bulat, berbagi enam, permukaan rata, putih.
    Buah : Kotak, lonjong, diameter ± 5 mm, hijau.
    Biji : Pipih, kecil, putih.
    Akar : Serabut, putih kotor.
    Manfaat
    Daun Allium fistulosum berkhasiat sebagai obat perut kembung dan untuk peluruh kentut.
    1. Family Palmae
    Ciri-ciri umum
    Pohon atau tanaman memanjat, dengan batang yang kerapkali tidak bercabang dan mempunyai bekas daun berbentuk cincin, kadang-kadang dari batang yang terletak di atas tanah atau akar rimpang dapat keluar beberapa batang ( membentuk rumpun). Daun mrnyirip (palem menyirip) atau bentuk kipas (palem kipas), dengan pelepah daun atau pangkal tangkai daun yang melebar. Karangan bunga (tongkol bunga) kerapkali pada ketiak daun, kadang-kadang terminal; yang muda kerapkali keseluruhannya dikelilingi oleh satu seludang daun atau lebih, atau (daun) tangkai dan cabang samping mempunyai seludang kecil. Bunga duduk pada cabang yang berdaging tebal atau kerapkali tenggelam di dalamnya, berkelamin 1, jarang berkelamin 2, kerapkali banyak menghasilkan madu. Tenda bunga dalam 2 lingkaran dengan jumlah masing-masing 3, bebas atau bersatu dengan yang lain, kerapkali tebal dan ulet. Benang sari 9, 6 atau lebih, jarang 3. Daun buah 3, bebas atau bersatu; bakal buah beruang 1 – 3; tiap ruang 1 bakal biji. Buah buni atau buah batu, kadang-kadang tiap-tiap daun buah tumbuh terpisah menjadi sebuah yang berbiji 1. Biji kebanyakan dengan putik lembaga seperti tanduk pada buah batu besar melekat dengan lapisan terdalam dari dinding buah.
    Contoh : Corypha utan, Borassus sudaica, Nypa fruticans, Metroxylon sagu, Salacca edulis, Cocos nucifera, Arenga pinnata.
    Kelapa
    Klasifikasi
    Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
    Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
    Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
    Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
    Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
    Sub Kelas: Arecidae
    Ordo: Arecales
    Famili: Arecaceae (suku pinang-pinangan)
    Genus: Cocos
    Spesies: Cocos nucifera L.
    Deskripsi
    Kelapa adalah satu jenis tumbuhan dari keluarga Arecaceae. Ia adalah satu-satunya spesies dalam genus Cocos, dan pohonnya mencapai ketinggian 30 m. Kelapa juga adalah sebutan untuk buah pohon ini yang berkulit keras dan berdaging warna putih. Pohon kelapa biasanya tumbuh di pinggir pantai.
    Akar
    Kelapa termasuk tumbuhan monokotil sehingga memiliki system akar serabut , yaitu jika akar lembaga dalam perkembagan selanjutnya mati ,kemudian disususl oleh sejumlah akar yang kuarang lebih sama besar dan semuanya keluar dari pangkal batang.
    Batang
    Kelapa mempunyai bentuk batang bulat ,dan permukaanya beralur-alur, dengan arah tumbuh batang teggak lurus, yaitu arahnya lurus ke atas. Sistem percabagan kelapa merupakan system percabagan monopodial, yaitu jika batang pokok selalu tampak jelas, karena lebih besra dan lebih panjang daripada batang lainnya.
    Daun
    Daun kelapa termasuk daun majemuk menyirip genap, daun kelapa merupakan daun dengan bangun garis (linieraris), yaitu pada penampang melintang pipih dan daun amat panjang, dengan ujung daun runcing (acutus), tulang daun sejajar atau bertulang lurus (rectinervis), daging daun seperti perkamen (perkamenteus) tipis tetapi cukup kaku dan permukaan daun licin (leavis).
    Buah
    Buah kelapa termasuk ke dalam buah batu ,buah jenis ini mempunyai kulit buah yang terdiri dari 3 lapisan kulit yaitu ; Kulit luar (exocarpium) yang tipis berjangat biasanya tipis mengkilat. Kulit tengah (mesocarpium) yang tebal berserabut. Kulit dalam (endocarpium) yang cukup tebal keras dan berkayu. Lapisan ini sangat kuat seperti batu karena ada lapisan inilah buah tersebut disebut buah batu.
    Bunga
    Bunga kelapa termasuk ke dalam bunga majemuk (anthostaxis). Tandan bunganya, yang disebut mayang (sebetulnya nama ini umum bagi semua bunga palma), dipakai orang untuk hiasan dalam upacara perkawinan dengan simbol tertentu. Bunga betinanya, disebut bluluk (bahasa Jawa), dapat dimakan. Cairan manis yang keluar dari tangkai bunga, disebut (air) nira atau legèn (bhs. Jawa), dapat diminum sebagai penyegar atau difermentasi menjadi tuak.
    Manfaat
    Kelapa adalah pohon serba guna bagi masyarakat tropika. Hampir semua bagiannya dapat dimanfaatkan orang. Akar kelapa menginspirasi penemuan teknologi penyangga bangunan Cakar Ayam (dipakai misalnya pada Bandar Udara Soekarno Hatta) oleh Sedyatmo.
    Batangnya, yang disebut glugu dipakai orang sebagai kayu dengan mutu menengah, dan dapat dipakai sebagai papan untuk rumah.
    Daunnya dipakai sebagai atap rumah setelah dikeringkan. Daun muda kelapa, disebut janur, dipakai sebagai bahan anyaman dalam pembuatan ketupat atau berbagai bentuk hiasan yang sangat menarik, terutama oleh masyarakat Jawa dan Bali dalam berbagai upacara, dan menjadi bentuk kerajinan tangan yang berdiri sendiri (seni merangkai janur). Tangkai anak daun yang sudah dikeringkan, disebut lidi, dihimpun menjadi satu menjadi sapu.
    Tandan bunganya, yang disebut mayang (sebetulnya nama ini umum bagi semua bunga palma), dipakai orang untuk hiasan dalam upacara perkawinan dengan simbol tertentu. Bunga betinanya, disebut bluluk (bahasa Jawa), dapat dimakan. Cairan manis yang keluar dari tangkai bunga, disebut (air) nira atau legèn (bhs. Jawa), dapat diminum sebagai penyegar atau difermentasi menjadi tuak.
    DAFTAR PUSTAKA
    http://www.plantamor.com/ di akses pada tanggal Selasa, 31 Mei 2011
    http://www.scribd.com/ diakses pada Rabu, 1 Juni 2011
    Steenis, C.G.G.J van. 1981. Flora Untuk Sekolah di Indonesia. Jakarta: Pradnya Paramita
    Steens, C. 1981. Flora. PT. Prodnya Paramita. Jakarta Pusat
    Tjitrosoepomo, Gembong. 1979. Taksonomi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta
    Tjitrosomo, Siti Sutarmi. 1984. Botani Umum 3. Bandung: Penerbit Angkasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar